اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى شَرَّفَ الْمُؤْمِنِيْنَ
بِشَرَافَةِ نُوْرِ اْلإِيْمَانِ، وَوَعَدَهُمْ بِدُخُوْلِ الْجَنَّةِ
خَالِدِيْنَ فِيْهَا وَيَخْدِمُهُمُ الْحُوْرُوَالْوِلْدَانُ.
أَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، يَفُوْزُ قَائِلُهَا فِى دَارِاْلأَمَانِ وَاَشْهَدُ اَنَّ
سَيِّدَنَامُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْوَسِيْلَةُ الْعُظْمَى لِنَيْلِ
الْغُفْرَانِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ
الْكَرِيْمِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَ نَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَاَصْحَابِه
السَّابِقِيْنَ بِاْلإِيْمَانِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ وَأَقْبِلُوْا دِيْنَ
اْلإِسْلاَمِ فَإِنَّهُ حَقٌّ وَغَيْرُهُ ضَلاَلٌ وَكُفْرَانٌ
Hadirin Jama’ah
sholat
jum’at yang dimuliakan Allah SWT
Marilah
kita selalu berusaha untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, karena Syaitan laknatullah
tidak akan pernah lelah, letih dan bosan mengganggu umat manusia sampai manusia itu mengikuti jalan sesatnya.
Gangguan dan rayun syaitan bisa berupa
pengkhianatan terhadap amanah yang diberikan Allah SWT kepada kita semua. Hanya
dengan pondasi iman
dan taqwa yang kokoh, hidup kita akan selamat dari godaan Syaitan di dunia dan insha Allah kita tidak akan pernah melalikan dan
berkhianat terhadap amanah-amanah yang melekat pada diri kita masing-masing.
Hadirin rahimakumullah
Allah SWT berfirman dalam surat Annisa’ ayat 58
¨bÎ) ©!$# öNä.ããBù't br&
(#rxsè? ÏM»uZ»tBF{$#
#n<Î) $ygÎ=÷dr&
Artinya
: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya
Allah
juga berfirman dalam surat Al-Anfaal ayat 27
$pkr'¯»t
z`Ï%©!$# (#qãZtB#uä w (#qçRqèrB ©!$# tAqß§9$#ur (#þqçRqèrBur öNä3ÏG»oY»tBr& öNçFRr&ur tbqßJn=÷ès?
Artinya
:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.
Dari 2 ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa Allah SWT
telah
memerintahkan kepada kita untuk menjadi pribadi yang amanah, baik amanah kita
sebagai seorang Muslim yang harus menjalankan kewajiban-kewajiban kita kepada
Allah dan Rasulnya maupun amanah-amanah lain sesuai
kapasitas dan kedudukan kita dalam bermasyarakat,
seperti sebagai kepala keluarga, sebagai anak, sebagai karyawan, maupun amanah
sebagai pemimpin.
Hadirin rahimakumullah
Allah telah menjadikan amanah sebagai salah satu sikap hamba-Nya yang
saleh dan menjadi kekasih-Nya. Sedangkan, orang-orang yang mengkhianati amanat
di hari pembalasan nanti diperlihatkan kepada seluruh makhluk dengan diberi
tanda khusus yang menegaskan bahwa mereka adalah pengkhianat dan termasuk orang-orang munafik.
Kita mesti menyadari amanah merupakan perkara yang
berat, perkara yang kelihatannya ringan untuk dijalankan akan tetapi dalam
penerepannya kebanyakan diantara manusia lalai dan bisa jadi berkhianat
terhadap amanah tersebut. Bahkan saking beratnya amanah itu, langit, bumi dan
gunungpun menolak ketika ditawarkan untuk mengemban amanah. Sesuai dengan
firman Allah SWT dalam surat Al-Ahzab ayat 72
Artinya
: Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat
kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul
amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu
oleh manusia.
Rasulullah SAW bersabda yang
diriwayatkan oleh Abu RA, ia
berkata “Wahai
Rasulullah jadikanlah saya sebagai pemimpin, maka Rasulullah menepuk pundaknya
sambil berkata: Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau orang yang lemah dan
kepemimpinan itu adalah amanah, dia di hari kiamat nanti merupakan penyesalan
dan kesedihan, kecuali yang mengambilnya dengan haknya dan menunaikan semua
kewajiban di dalamnya.” (HR.
Muslim).
Hadirin rahimakumullah
Amanah membutuhkan orang yang kuat dan mampu untuk memikulnya. Terlebih lagi amanah kepemimpinan,
dalam semua levelnya, bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan. Sebab kelak
seluruh telunjuk orang yang dipimpin akan mengarah kepada pemimpinnya. Ketika Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah beliau menangis, didalam tangisnya, Umar mengucapkan kalimat, “Innaa
lillaahi wa innaa ilaihi raji’uun”, sambil berujar, “Demi Allah, sungguh aku
tidak meminta urusan ini sedikitpun, baik dengan sembunyi-sembunyi maupun
dengan terang-terangan.”
Oleh karena itu
hadirin sekalian marilah kita jaga dan kita
tunaikan amanah kepada Allah SWT dan
rasulnya dan juga amanah terhadap sesama manusia agar kita semua bisa terhindar
dari azab pedih dan siksa dahsyatnya Allah SWT, kita mungkin bisa terbebas dari
pengadilan dunia akan tetapi mustahil kita bisa menghindar dari pengadilan Akhiratnya
Allah SWT.
بَارَكَ اللهُ لِيْ
وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ عَظِيْمِ. وَنَفَعْنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ
مِنَ اْلَايَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ
وَمَنْكُمْ تَلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْم.