اَلحَمْدُلِلّهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, اَحْمَدُهُ عَلَى صُنُوْفِ
نِعْمُهِ. اَشْكُرُهُ عَلَى خَيْرِالْقَدْرِ وَشَرِّهِ. وَاسْتَزِيْدُهُ
مِنْ جَزِيْلَ عَطَائِهِ وَبِرِّهِ.
اَشْهَدُ
اَنْ لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً مَنْ اَوْجَدَهُ
بَعْدَ عَدَمِهِ, وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخِيْرَتُهُ مِنْ بَرِيَّتِهِ, اَلْمَخْصُوْصُ
بِوَحْيِهِ وَرِسَالَتِهِ. اَللَّهُمُ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ المُوْفِيْنَ بِعَقْدِ
ذِمَّتِهِ وَاِيْمَانِهِ.اَمَّابَعْدُ فَيَاعِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ
بِتَّقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Hadirin Sidang
Jum’at Rahimakumullah
Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada ‘Umar Radhiyallahu anhu yang
diriwayatkan oleh imam Bukhari:
أَمَا تَرْضَى أَنْ
تَكُونَ لَهُمُ الدُّنْيَا وَلَنَا الْآخِرَةُ؟
Tidakkah engkau ridha
untuk mereka (orang-orang kafir) dunia sementara bagi kita akhirat?
أَوَفِي شَكٍّ أَنْتَ
يَا ابْنَ الْخَطَّابِ؟ أُولَئِكَ قَوْمٌ عُجِّلَتْ لَهُمْ طَيِّبَاتُهُمْ فِي
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
Apakah engkau ragu
wahai Ibnul Khatthab? Mereka adalah kaum yang disegerakan kebaikan-kebaikan
untuk mereka di kehidupan dunia ini [Bukhri]
Hadirin
Rahimakumullah
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ
يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيْهِ مَا يُحِبُّ، فَإِنَّمَا
هُوَ اسْتِدْرَاجٌ، ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ
حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ
مُبْلِسُونَ
"Jika engkau
melihat Allah memberi kepada seorang hamba apa yang disukainya di dunia padahal
dia berbuat maksiat, maka itu adalah istidraj. Kemudian Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam membaca ayat “Maka ketika mereka melupakan peringatan yang
telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan)
untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka
terdiam putus asa.” [Ahmad]
Rasulullah SAW juga bersabda :
لَوْ كَانَتِ
الدُّنْيَا تَزِنُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ، مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا
شَرْبَةَ مَاءٍ
“Seandainya dunia ini sama nilainya dengan sayap nyamuk di sisi Allah.
Niscaya Ia tidak akan memberikan minuman dari dunia itu kepada orang kafir,
meskipun hanya seteguk air” [Tirmidzi]
Hadirin
Rahimakumullah
Dari beberapa hadits
diatas dapat kita simpulkan bahwa betapa tidak ada nilainya dunia dan isinya,
sampai-sampai Rasulullah SAW mengatakan bahwa dunia ini tidak lebih berharga
dari sehelai sayap nyamuk, lalu mengapa manusia berlomba-lomba mengejarnya? Dan
bahkan tidak sedikit diantar kebanyakan manusian rela mengorbankan agamanya
demi mencari kesenangan dunia. Padahal harta, tahta, jabatan dan semua yang
menyangkut duniawi tidak akan kita bawa mati dan tidak akan pernah bisa
menyelamatkan kita dari siksa negeri yang kekal nan abadi yaitu negeri akhirat.
Pertanyaanya Hadirin
sekalian apakah kita tidak boleh
mengejar dunia ? Jawabannya sudah pasti boleh, yang tidak diperbolehkan itu
bekerja untuk dunia tapi melupakan ibadah kepada Allah, bekerja untuk
kenikmatan dunia tapi tidak melaksanakan ibadah puasa dan perintah-perintah
Allah lainnya, bekerja untuk kesenangan dunia lalu kemudian setelah kita
mendapatkan rizqi yang cukup dan melimpah kita menjadi takabbur, sombong, lupa
kepada kewajiban-kewajiban syariat islam. Inilah yang disebut dengan tipu daya
syaitan yang ingin menyesatkan manusia, membuat manusia menjadi hubbuddunya,
lebih mementingkan dunia dari pada kehidupan akhirat. Nauzubillah min dzalik.
Allah SWT berfirman :
$pkr'¯»t â¨$¨Z9$# ¨bÎ) yôãur «!$# A,ym ( xsù ãNä3¯R§äós? äo4quysø9$# $u÷R9$# ( wur Nä3¯R§äót «!$$Î/ ârátóø9$# ÇÎÈ
Wahai manusia, Sesungguhnya janji Allah adalah
benar, Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan
sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang
Allah. (QS. Fatir : 5)
Akhirnya Hadirin Rahimakumullah marilah kita
introspeksi diri, memperbanyak istigfar, memperbanyak sedekah, memperbanyak
amal kebajikan yang bisa mendekatkan dan mempererat hubungan kita dengan sang
pencipta dan kepada sesama makhluk ciptaannya, marilah juga kita hindari
penyakit-penyakit hati (ujub, riya, takabbur, sum’ah, hasad dan penyakit hati
lainnya) agar ibadah puasa yang kurang lebih 5 hari lagi akan kita laksanakan dapat
kita jalani dengan tulus ikhlas serta penuh keimanan sehingga dapat menambah
ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى
الْقُرْاَنِ عَظِيْمِ. وَنَفَعْنِيْ
وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلَايَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ
مِنِّيْ وَمَنْكُمْ تَلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْم. اَقُوْلُ
قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُاللَه الْعَظِيْمِ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتُ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتُ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُرُ الرَّحِيْمِ.