اَلحَمْدُلِلّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ, اَحْمَدُهُ عَلَى
صُنُوْفِ نِعْمُهِ. اَشْكُرُهُ عَلَى
خَيْرِالْقَدْرِ وَشَرِّهِ. وَاسْتَزِيْدُهُ مِنْ جَزِيْلَ عَطَائِهِ وَبِرِّهِ. اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً
مَنْ اَوْجَدَهُ بَعْدَ عَدَمِهِ, وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
وَخِيْرَتُهُ مِنْ بَرِيَّتِهِ, اَلْمَخْصُوْصُ بِوَحْيِهِ وَرِسَالَتِهِ. اَللَّهُمُ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ المُوْفِيْنَ بِعَقْدِ ذِمَّتِهِ وَاِيْمَانِهِ.اَمَّابَعْدُ فَيَاعِبَادَ اتَّقُوا
الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ .
Hadirin Rahimakumullah
Setiap hari dan bahkan setiap detik
kita senantiasa berenang dalam lautan nikmat dan karunia Allah. Kenikmatan yang
tak bisa dinilai meskipun dengan dunia dan seisinya, sebanyak apapun ibadah
yang kita lakukan, tak mampu membalas kenikmatan itu, oleh karena itu sepatutnyalah
kita senantiasa mensyukuri nikmat-nikmat tersebut dengan meningkatkan kualitas iman dan takwa kita. Semoga Allah merahmati
kita dan memaafkan setiap kelalaian kita.
Hadirin sidang jum’at yang
berbahagia.
Betapa terlihat bahagia ketika kita
melihat saudara kita tetangga dan sahabat kita, berlimang harta yang mampu
membeli apa saja yang merka mau, membeli apa saja yang diminta anaknya,
kemudian kita membandingkan kepada diri kita yang miskin tidak mampu membeli
apa-apa, yang selalu berkekurangan. Sudah tentu semua orang pada jaman sekarang
ingin meanjadi kaya, mempunyai rumah mewah, kalaulah tidak mewah cukuplah yang
sederhana, atau tercukupi segala kebutuhannya dari makanan, pakaian dan lain
sebagainya.
Segala
cara ditempuh agar mampu merasakan kebahagian mempunyai harta tetapi perasaan kurang cukup tidak hanya menjadi
penyakit bagi orang miskin tapi juga merupakan penyakit bagi orang kaya. Rasullah shollallahu alaihi wasallam bersabda :
لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ
وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ، وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ
إِلَّا التُّرَابُ
“Kalau seandainya anak Adam
diberi sebukit emas, niscaya dia akan mengharapkan lebih banyak bukit-bukit
emas lainnya. Dan tidaklah yang memenuhi mulutnya melainkan tanah.” [H.R Bukhori]
Perasaan kekurangan ternyata tidak
bisa hilang dengan banyaknya harta di tangan kita, tingginya pangkat dan
jabatan yang kita dimilikinya. Bisa kita lihat berapa banyak orang yang kita
nilai sudah terlanjur kaya yang mungkin cukup untuk menafkahi sampai 7 turunan
tapi masih saja sibuk akan dunia, sibuk akan menumpuk-numpuk harta. kita tidak
sadar dan bahkan kita pura-pura tidak sadar akan hakikat kaya yang sebenarnya
yang terletak dalam hati setipa manusia. Rasullah shollallahu alaihi wasallam bersabda
:
يَا أَبَا ذَرّ أَتَرَى كَثْرَة
الْمَال هُوَ الْغِنَى؟ قُلْت: نَعَمْ. قَالَ: وَتَرَى قِلَّة الْمَال هُوَ
الْفَقْر؟ قُلْت: نَعَمْ يَا رَسُول اللَّه. قَالَ: إِنَّمَا الْغِنَى غِنَى
الْقَلْب، وَالْفَقْر فَقْر الْقَلْب
“Wahai Abu Dzar, adakah engkau
menganggap bahawa banyaknya harta itu yang disebut sebagai kaya (mewah)?” Jawab
Abu Dzar, “Benar.” Rasulullah bertanya lagi, “Adakah engkau menganggap
bahawa sedikitnya harta itu bermakna faqir (miskin)?” Jawab Abu Dzar, “Benar ya
Rasulullah.” Rasulullah pun bersabda, “Sesungguhnya apa yang dinamakan
kaya adalah kayanya hati. Dan faqir adalah faqirnya hati hati (yang tidak
pernah merasa cukup).” [H.R Ibnu Hibban]
Hadirin rahimakumullah
Lalu bagaimana cara kita agar kita
bisa seperti sabda rasulullah Saw diatas ? Salah satu caranya ialah dengan
mengganti perbuatan maksiat kepada
dengan AllahRasulullah Saw bersabda :
ﻤﻥﺧﺮﺝﻤﻥﺬﻝﺍﻟﻣﻌﺻﻴﺔﺍﻟﻰﻋﺯﺍﻟﻄﺎﻋﺔﺍﻏﻨﺎﻩﷲﺗﻌﺎﻟﻰﻣﻦﻏﻴﺭﻣﺎﻞﻭﺍﻴﺩﻩﻣﻦﻏﻴﺭﺠﻧﺩﻭﺍﻋﺯﻩﻣﻦﻏﻴﺭﻋﺷﻴﺭﺓ
Artinya : Barang siapa yang keluar dari kehinaan maksiat menuju
kemuliaan taat, maka Allah akan menjadikan ia kaya tanpa harta, kuat tanpa
tentara dan menang tanpa para pembela.
Semoga kita semua bisa meninggalkan larangan-larangan Allah dan
mengerjakan semua perintah-perintahnya agar kita bisa hidup dengan kaya tanpa
harta. Amin ya rabbal alamin
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ عَظِيْمِ. وَنَفَعْنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلَايَةِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمَنْكُمْ تَلَاوَتَهُ
اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْم. اَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُاللَه الْعَظِيْمِ
لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتُ وَالمُؤْمِنِيْنَ
وَالمُؤْمِنَاتُ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُرُ الرَّحِيْمِ.