اَلْحَمْدُ
للهِ الَّذِى لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا في اْلاَرْضِ وَلَهُ اْلحَمْدُ فِي
اْلأ خِرَةِ وَهُوَ اْلحَكِيْمُ اْلخَبِيْرُ. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ عَلىَ مَا
اَسْدَاهُ وَاَوْلاَهُ مِنَ اْلاِنْعَامِ وَاْلاِكْرَامِ وَاْلخَيْرِ الْكَثِيْرِ.
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَلاَ وَلَدَ
وَلاَ ظَهِيْرَ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلسِّرَاجُ
اْلمُنِيْرُ وَالْبَشِيْرُ النَّذِيْرُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ عَبْدِكَ
وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ عَلَى سَبِيْلِهِ
اِلىَ اللهِ يَسِيْر. وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ
اتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah.
Marilah pada kesempatan jum’at ini, kita kembali berupaya untuk
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Takwa yang terlahir
dari pemahaman yang benar dan ketundukan yang ikhlas, sehingga setiap kewajiban
yang dilakukan dan setiap larangan yang ditinggalkan tidaklah dilakukan kecuali
semakin menguatkan dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah serta
melahirkan nilai-nilai mulia dalam kehidupan yang kita jalani ini.
Hadirin rahimakumullah
Hati adalah inti dari
diri seorang manusia. Hati yang dijaga akan senantiasa memancarkan kekuatan
iman, semakin khusuk dalam menjalankan ibadah sholatnya, semakin ikhlas dalam
sedekahnya, semakin baik prilakunya, semakin dijaga tutur bahasanya, semakin
tenang dengan melakukan kebaikan-kebaikan, dan bergetar hatinya tatkala kala
mendengarkan ayat-ayat Allah dibacakan.
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا
تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ
يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah
hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”
Hadirin rahimakumullah
Orang yang tidak bisa memelihara hati, imanpun
didalamnya menjadi melemah dan akibatnya kita menjadi kurang pandai bersyukur
atas semua yang diberikan Allah kepada kita. Berapa banyak kita lihat
dimedia-media, orang yang diberikan harta yang berlimpah, pangkat dan jabatan yang
tinggi tetapi masih saja merasa tidak cukup, masih saja mencari cara agar harta
semakin bertambah, jabatannya semakin tinggi dan bahkan sampai menghalalkan
cara-cara yang tidak dibenarkan menurut syariat islam. Ini membuktikan bahwa
iman yang berada dalam hatinya semakin terkikis dan terus mengikis sampai pada
saatnya nanti bisa jadi meredup dalam gelapnya hati. Tidak ada qona’ah didalam
hatinya dan tidak pula ada ketenangan didalamnya. Karena ketenangan hati adalah
ciri-ciri hati yang berlapiskan iman kepada Allah SWT.
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ
السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَاناً مَّعَ
إِيمَانِهِمْ
“Dia-lah
yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya
keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka.” (QS: Al Fath : 4)
Hadirin yang dimuliyakan Allah
Mari kita bentengi iman yang ada pada hati kita ini dengan banyak
mengingat Allah, dengan menjaga sholat kita, istiqomah dalam kebaikan, saling
mengingatkan tatkala khilaf, saling mendukung dalam kebenaran, memaafkan ketika
salah, menjaga kerukunan, dan mengurangi keinginan-keinginan nafsu duniawi.
Insya Allah dengan semua itu kita akan bisa merasakan manisnya iman dalam hati
dan menjadikan kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita
menjadi aman dan damai dalam keberagaman. Audzubillahiminsyaitonirrojiim :
الَّذِينَ
آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ
تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman
dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d : 28).
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ
فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ
وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ
العَلِيْمُ