اَلْحَمْدُ
للهِ الَّذِي أَصْلَحَ الضَمَائِرَ، وَنَقَّى السَرَائِرَ، فَهَدَى الْقَلْبَ
الحَائِرَ إِلَى طَرِيْقِ أَوْلَي البَصَائِرَ،أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيُكَ لَهُ، وأشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ , الَّذِى أرْسَلَهُ اللهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ , اللّهُمَّ
صَلي وِسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ , سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ لِقَاءِ رَبِّهِمْ .
فَيَا عِبَادَاللهِ اتَّقُوْاللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Hadirin sidang jum’at rahimakumullah
Tidak ada kalimat yang paling bernilai
melainkan kalimat dzikir yang diucapkan hamba untuk sang pencipta, tidak ada
penghargaan yang paling tinggi, selain rasa syukur yang dipanjatkan kepada
Allah Swt, dan tidak ada ketaatan yang paling dalam, melainkan kepasrahan dan
rasa tawakkal kita kepada dzat yang memberikan kita segalanya, Allah Swt. Di hari
dan di bulan yang mulia ini, saya
mengajak kepada kita semua untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan
Allah kepada kita sekalian, syukur dalam arti menggunakan semua kenikmatan yang
diberikan itu, hanya untuk beribadah kepa-Nya, sebagai bentuk peningkatan
ketakwaan kita kepada Allah Swt.
Hadirin yang dimuliakan Allah.
Alhamdulillah kita berada pada hari-hari
terakhir bulan sya’ban. Itu artinya bahwa, kurang lebih tinggal 3 hari lagi,
kita akan kedatangan tamu yang mulia dan istimewa yakni bulan ramadhan (bulan
yang lebih baik dari seribu bulan, bulan magfirah dan bulan dibukanya
pintu-pintu surga serta ditutupnya pintu-pintu neraka).
Hadirin jama’ah jum’at rahimakumullah
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Al-Baihaqi, Rasulullah pernah berkhutbah, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya telah
dekat kepada kalian bulan yang agung, bulan yang penuh berkah, bulan yang di
dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Inilah
Ramadhan, bulan yang Allah tetapkan puasa di siang harinya sebagai kewajiban,
dan sholat tarawih di malam harinya sebagai sunnah.
Barang siapa yang ingin mendekatkan diri kepada Allah di bulan ini
dengan suatu amalan sunnah, maka pahalanya seolah-olah ia melakukan amalan
wajib pada bulan lain. Dan
barangsiapa melakukan amalan wajib pada bulan ini, maka ia akan dibalas dengan
pahala seolah-olah telah melakukan tujuh puluh amalan wajib pada bulan lain.
Inilah bulan kesabaran dan ganjaran bagi kesabaran yang sejati yaitu surga.
Bulan ini juga merupakan bulan simpati terhadap sesama. Pada bulan ini
rezeki orang-orang beriman ditambah. Barangsiapa memberi makan (untuk berbuka
puasa) kepada orang yang sedang berpuasa, maka kepadanya dibalas dengan ampunan
terhadap dosa-dosanya dan dibebaskan dari api neraka jahannam dan ia memperoleh
ganjaran yang sama sebagaimana orang yang berpuasa tanpa sedikitpun megurangi
pahala puasa dari orang itu”
Hadirin yang dimuliakan Allah
Sungguh kita menjadi orang
yang sangat merugi, jika sudah susah payah menjalankan ibadah puasa di bulan
ramadhan nanti, namun masih ada penyakit-penyakit aqidah bersemayam dalam hati,
yang diakibatkan oleh perkara-perkara dunia yang kenikmatannya tidak seberapa
ini. Seumpama kita mencelupkan telunjuk pada lautan yang luas, lalu kita angkat
“Fanzur ma yarji’” maka lihatlah yang tersisa pada telunjuk tersebut. Itulah
dunia beserta isisinya yang kita ributkan, itulah dunia beserta kenikmatan-kenikmatannya
yang sampai karenanya kita saling sikut, saling hujat dan saling sekat terhadap
sesama. Saudara kita anggap musuh hanya karena dunia, teman kita anggap lawan
karena dunia, silaturrahim dengan keluarga kita putuskan juga karena dunia.
Ingatlah hadirin sekalian “Kullunafsin dza ikatul maut” Hidup kita di
dunia ini hanyalah semetara. Jika perbuatan-perbuatan tadi masih kita lakukan,
tidak peduli sebanyak apapun amalan kita selama ramadhan, maka semuanya akan
menjadi sia-sia belaka.
Hadirin yang dimuliakan Allah
Sejenak mari kita introspeksi
diri, sudah berapa ramadhan yang kita lalaui dengan umur kita yang sekarang
ini? Apakah ada perubahan-perubahan yang kita lakukan? apakah ada
peningkat-peningkatan amaliyah yang kita perbuat? ataukah ramadhan hanya kita
jadikan rutinitas tahunan yang datang dan pergi begitu saja.
Masih ada kesempatan
mempersiapkan diri dalam menyambut bulan ramadhan. Memperbanyak istigfar, membersihkan
hati dari penyakit-penyakit hati, saling maaf dan memaafkan kesalahan dan
merajut kembali silaturahim, agar dalam menjalankan ibadah puasa yang tinggal
menghitung hari ini, kita dapat melaksanakannya dengan baik, dengan tenang dan
pastinya dengan hati yang ikhlas, dan insya Allah setelah kita menjalankan
ibadah puasa, kita semua kembali mendapatkan magfirah, kembali ke fitrah kita
yang sebenarnya, dan kembali mendapatkan predikat menjadi orang-orang yang
bertaqwa.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ
بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ
وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ ،
إِنَّهُ
هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ