Selasa, 27 Agustus 2019

5 Nasehat Abu Bakar


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ اْلأَكْبَرِ، خَلَقَ الْكَوْنَ وَدَبَّرَ، خَلَقَ اْلإِنْسَانَ ثُمَّ أَمَاتَهُ ثُمَّ أَقْبَرَ، وَأَرْسَلَ الرُّسُلَ وَأَخْبَرَ، وَأَنْزَلَ الْقُرْآنَ الْكَرِيْمَ فِيْهِ الْعِظَاتُ وَالْعِبَرُ، فَهَدَى وَأَحَلَّ وَأَمَرَ، وَنَهَى وَحَرَّمَ وَزَجَرَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَهُوَ خَيْرُ الْبَشَرِ، وَصَاحِبُ الْحَوْضِ الْكَوْثَرِ،صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الْمُطَهَّرِ، وَعَلَى مَنْ صَاحَبَهُ وَأَزَرَهُ وَوَقَرَ، وَعَلَى التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ فِيْ كُلِّ أَثَرٍ، إِلَى يَوْمِ الْمَحْشَرِ.أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Hadirin jama’ah jum’at rahimakumullah
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Kepada-Nyalah kita bersyukur atas limpahan kenikmatan yang tak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita. Dialah Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat keimanan dan kesehatan kepada kita. Dialah pula yang telah menyisipkan hidayah dalam hati kita, yang dengan hidayah tersebut, Allah SWT telah menggerakkan hati kita untuk melangkahkan kaki kita menuju masjid ini. Sehingga kita bisa berkumpul bersama untuk menunaikan kewajiban kita sebagai seorang muslim, yaitu melaksanakan shalat Jum’at secara berjamaah.
Shalawat dan salam sama-sama kita ucapkan sebagai bingkisan tanda cinta kita kepada Nabi Muhammad Saw, yang telah menjadi penerang jalan kita, pembimbing tujuan kita dan yang sangat menyayangi dan memperhatikan kita. Setiap perkataannya menyejukkan hati dan  menenteramkan jiwa, perbuatannya menampakkan kasih sayang yang tulus dan mendalam, ajarannya mudah dilaksanakan dan membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Mudah-mudahan kita dapat berjumpa dengannya dalam keadaan selamat dari fitnah dan kesesatan. Amin Ya Rabbal Alamin.

Hadirin Rahimakumullah
Satu nasihat dari Abu Bakar RA tentang kehidupan ini. Beliau berkata bahwasanya ada 5 lima jenis kegelapan yang menjadikan pekatnya kehidupan manusia, namun 5 kegelapan itu dapat disirnakan oleh lima macam cahaya.
Pertama  حب الدنيا ظلمة والسراج له التقوى  Kegelapan terjadi akibat dari terlalunya cinta manusia kepada kehidupan dunia, dan cahaya yang menghilangkannya adalah taqwa. Terlalu mencintai kehidupan dunia (hubbud dunya) akan menyebabkan seseorang menghampiri perkara-perkara syubhat, perkara samar yang tidak jelas kadar halal dan haramnya. Kemudian yang syubhat itu akan menghantarkan kepada yang makruhat, yaitu perkara yang dibenci oleh syariat. Jika sudah demikian maka akhirnya jatuhlah ia di lembah muharramat, perkara yang dilarang oleh agama. Semua ini berawal dari semangat yang berlebihan pada cinta kehidupan dunia. Rasulullah saw bersabda  حُبُّ الدُّنْيَا رَاْسُ كُلِّ خَطِيْئَةٍcinta dunia adalah pangkal semua keburukan’. Karena itulah hanya ketaqwaan kepada Allah yang bisa meneranginya, sebab hakikat taqwa adalah ‘takut’ takut akan terjatuh pada larangan-larangannya-Nya.

Hadirin jama’ah jum’at rahimakumullah
Nasehat yang Kedua adalah  والذنب ظلمة والسراج له التوبة  . Kegelapan akibat dosa dan sinar yang akan mesirnakannnya adalah taubat. Sesungguhnya seorang hamba apabila ia berbuat kesalahan maka dihatinya akan tertera setitik noda. Ketika ia telah beristighfar (meminta ampunan) dan bertaubat maka hati itu akan kembali cemerlang dan mendapatkan ampunan Allah Swt. إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينSesungguhnya Allah cinta kepada orang-orang yang sering bertaubat dan bersuci.” (QS. Al Baqarah: 222). وَإِنِّى لَغَفَّارٌۭ لِّمَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحًۭا ثُمَّ ٱهْتَدَى“”Dan sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal sholih, kemudian tetap di jalan yang benar..” (QS. Ath Thahaa: 82).
Yang ketiga, والقبر ظلمة والسراج له لا إله إلا الله  , kegelapan di alam qubur dan  yang akan  menyinarinya  adalah kalimat  tauhid  لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ. Nasehat ketiga ini didasarkan kepada hadits yang diriwayatkan oleh imam buhari dan muslim yang berbunyi :  فَإِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللهِ ”Sesungguhnya Allah telah mengharamkan neraka bagi siapa saja yang mengucapkan “la ilaha illallah”, dan dia berharap wajah Allah dari ucapannya tersebut.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Hadirin Rahimakumullah
Nasehat yang Keempat adalah  والأخرة ظلمة والسراج لها الأعمال الصالحة . Kegelapan yang ada di akahirat sebagaimana keadaannya hanya dapat disinari dengan amal kebaikan. Maka selagi masih ada kesempatan marilah kita mengumpulkan berbagai amal kebaikan sebagai bekal kita menuju negeri akhirat. Dan nasehat yang terakhir adalah والصراط ظلمة والسراج له اليقين . Bahwa titian atau jembatan di hari akhir nanti sangatlah gelap, dan yang akan menerangi perjalnan kita melewati jembatan itu adalah keyakinan. Yakin atas petunjuk Allah swt dan yakin akan kebenaran agama-Nya.

Hadirin Rahimakumullah
Akhirnya, semoga nasehat Abu Bakar RA ini dapat menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan dunia ini dan dapat membawa kita menuju keridhoan Allah Swt. 
   
بَارَكَ اللهُ لِى وَ لَكُمْ فِى اْلقُرانِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِى وَاِيّاَكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاياتِ وَالذِّكْرِ اْلحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَنَهُ، اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ، اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلَعظِيْمَ، لِى وَلَكُمْ، وَلِسَائِرِ اْلمُسْلمِيْنَ وَاْلُمسْلِمَاتِ، وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ