اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ اْلأَكْبَرِ، خَلَقَ الْكَوْنَ وَدَبَّرَ، خَلَقَ اْلإِنْسَانَ ثُمَّ
أَمَاتَهُ ثُمَّ أَقْبَرَ، وَأَرْسَلَ الرُّسُلَ وَأَخْبَرَ، وَأَنْزَلَ
الْقُرْآنَ الْكَرِيْمَ فِيْهِ الْعِظَاتُ وَالْعِبَرُ، فَهَدَى وَأَحَلَّ
وَأَمَرَ، وَنَهَى وَحَرَّمَ وَزَجَرَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ
اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَهُوَ
خَيْرُ الْبَشَرِ، وَصَاحِبُ الْحَوْضِ الْكَوْثَرِ،صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى
آلِهِ الْمُطَهَّرِ، وَعَلَى مَنْ صَاحَبَهُ وَأَزَرَهُ وَوَقَرَ، وَعَلَى
التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ فِيْ كُلِّ أَثَرٍ، إِلَى يَوْمِ
الْمَحْشَرِ.أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى
اللهِ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ.
Hadirin jama’ah jum’at
rahimakumullah
Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam. Kepada-Nyalah kita bersyukur atas limpahan kenikmatan yang tak
pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita. Dialah Allah Azza wa Jalla yang
telah memberikan nikmat keimanan dan kesehatan kepada kita. Dialah pula yang
telah menyisipkan hidayah dalam hati kita, yang dengan hidayah tersebut, Allah
SWT telah menggerakkan hati kita untuk melangkahkan kaki kita menuju masjid
ini. Sehingga kita bisa berkumpul bersama untuk menunaikan kewajiban kita
sebagai seorang muslim, yaitu melaksanakan shalat Jum’at secara berjamaah.
Shalawat dan salam sama-sama kita ucapkan sebagai
bingkisan tanda cinta kita kepada Nabi Muhammad Saw, yang telah menjadi
penerang jalan kita, pembimbing tujuan kita dan yang sangat menyayangi dan
memperhatikan kita. Setiap perkataannya menyejukkan hati dan menenteramkan jiwa, perbuatannya menampakkan kasih
sayang yang tulus dan mendalam, ajarannya mudah dilaksanakan dan membawa kepada
kebahagiaan dunia dan akhirat. Mudah-mudahan kita dapat berjumpa dengannya
dalam keadaan selamat dari fitnah dan kesesatan. Amin Ya Rabbal Alamin.
Hadirin Rahimakumullah
Satu
nasihat dari Abu Bakar RA tentang kehidupan ini. Beliau berkata bahwasanya ada
5 lima jenis kegelapan yang menjadikan pekatnya kehidupan manusia, namun 5
kegelapan itu dapat disirnakan oleh lima macam cahaya.
Pertama
حب
الدنيا ظلمة والسراج له التقوى Kegelapan terjadi akibat dari terlalunya
cinta manusia kepada kehidupan dunia, dan cahaya yang menghilangkannya adalah
taqwa. Terlalu mencintai kehidupan dunia (hubbud dunya) akan menyebabkan
seseorang menghampiri perkara-perkara syubhat, perkara samar yang tidak jelas
kadar halal dan haramnya. Kemudian yang syubhat itu akan menghantarkan kepada
yang makruhat, yaitu perkara yang dibenci oleh syariat. Jika sudah demikian
maka akhirnya jatuhlah ia di lembah muharramat, perkara yang dilarang oleh
agama. Semua ini berawal dari semangat yang berlebihan pada cinta kehidupan
dunia. Rasulullah saw bersabda حُبُّ الدُّنْيَا رَاْسُ كُلِّ
خَطِيْئَةٍ “cinta dunia adalah
pangkal semua keburukan’. Karena itulah hanya ketaqwaan
kepada Allah yang bisa meneranginya, sebab hakikat taqwa adalah ‘takut’ takut akan
terjatuh pada larangan-larangannya-Nya.
Hadirin jama’ah jum’at
rahimakumullah
Nasehat
yang Kedua adalah والذنب ظلمة والسراج له التوبة .
Kegelapan akibat dosa dan sinar yang akan mesirnakannnya adalah taubat. Sesungguhnya seorang hamba apabila ia
berbuat kesalahan maka dihatinya akan tertera setitik noda. Ketika ia telah
beristighfar (meminta ampunan) dan bertaubat maka hati itu akan kembali
cemerlang dan mendapatkan ampunan Allah Swt. إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ
ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِين “Sesungguhnya Allah cinta
kepada orang-orang yang sering bertaubat dan bersuci.” (QS. Al Baqarah: 222). وَإِنِّى لَغَفَّارٌۭ لِّمَن
تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحًۭا ثُمَّ ٱهْتَدَى“”Dan
sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal
sholih, kemudian tetap di jalan yang benar..” (QS. Ath Thahaa: 82).
Yang ketiga, والقبر ظلمة والسراج له لا إله إلا الله , kegelapan di alam qubur dan yang akan menyinarinya adalah kalimat tauhid لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ. Nasehat ketiga ini didasarkan kepada
hadits yang diriwayatkan oleh imam buhari dan muslim yang berbunyi : فَإِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى
النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللهِ ”Sesungguhnya Allah telah mengharamkan neraka
bagi siapa saja yang mengucapkan “la ilaha illallah”, dan dia berharap wajah
Allah dari ucapannya tersebut.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Hadirin Rahimakumullah
Nasehat
yang Keempat adalah والأخرة ظلمة والسراج لها الأعمال الصالحة . Kegelapan yang ada di akahirat sebagaimana
keadaannya hanya dapat disinari dengan amal kebaikan. Maka selagi masih ada
kesempatan marilah kita mengumpulkan berbagai amal kebaikan sebagai bekal kita
menuju negeri akhirat. Dan nasehat yang terakhir adalah والصراط ظلمة والسراج له اليقين . Bahwa titian atau jembatan di
hari akhir nanti sangatlah gelap, dan yang akan menerangi perjalnan kita
melewati jembatan itu adalah keyakinan. Yakin atas petunjuk Allah swt dan yakin
akan kebenaran agama-Nya.
Hadirin Rahimakumullah
Akhirnya, semoga nasehat Abu Bakar RA ini dapat menjadi
pedoman dalam menjalani kehidupan dunia ini dan dapat membawa kita menuju
keridhoan Allah Swt.
بَارَكَ
اللهُ لِى وَ لَكُمْ فِى اْلقُرانِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِى وَاِيّاَكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاياتِ وَالذِّكْرِ
اْلحَكِيْمِ،
وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَنَهُ، اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ، اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلَعظِيْمَ، لِى وَلَكُمْ،
وَلِسَائِرِ اْلمُسْلمِيْنَ وَاْلُمسْلِمَاتِ، وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ
التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ